Kecapi Suling Identitas Parahyangan
Dua orang sedang berusaha menghayati lagu dan menyeimbangkan alunan suara dari alat musik yang dimainkannya. Satu orang memetik dan yang satu lagi meniup sambil memindahkan tangannya dari lubang yang satu ke lubang yang lain. Ya, inilah kecapi suling. Alat musik khas Jawa Barat.
Bagaimana kita tidak bangga akan kesenian yang kita miliki. Kecapi ternyata tidak hanya ada di negeri
Kita juga perlu tahu kecapi suling ini telah ikut memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) TNI di Kairo, Mesir. Pertunjukan pada Oktober 2008 itu pun semakin meriah dengan lagu-lagu yang dilantunkan mahasiswa-mahasiswi
Kecapi yang dimiliki Jawa Barat sangat unik karena dimainkan bersama dengan suling. Dalam masyarakat Sunda, kecapi itu disebut “Kacapi”. Akhirnya, mereka menyebut Kacapi Suling. Tidak masalah hanya beda pelafalan saja.
Kacapi suling tentunya dapat dijumpai hampir di seluruh tataran Sunda. Biasanya disebut dengan perangkat waditra Sunda. Kecapi yang dimainkan terdiri dari kacapi indung atau kacapi perahu atau kacapi gelung.
Laras yang dipergunakan yaitu laras Salendro, Pelog atau Sorog. Berbeda dengan kacapi suling apabila menggunakan kacapi siter. Biasanya selain kacapi siter dan dan suling, digunakan pula satu set kendang dan satu set goong.
Laras yang dipergunakan tidak berbeda dengan yang biasa dipergunakan pertunjukan kacapi suling yang mempergunakan kacapi perahu, yaitu laras salendro, pelog, dan sorog.
Kecapi suling disajikan secara instrumentalia, tetapi tidak jarang digunakan sebagai pengiring nyanyian (kawih) baik secara Anggana Sekar maupun Rampak Sekar. Misalnya, mengiringi Juru Sekar yang melantunkan lagu Sinom Degung, Kaleon, Talutur, dan lain-lain.
Kecapi suling digemari mayoritas para kaum muda. Akan tetapi, tak ketinggalan para orangtua, baik yang tinggal di pedesaan maupun perkotaan. Alat kecapinya sendiri sering dipakai beberapa kelompok seni lawak sebagai pengiring. Misalnya, pada pertunjukan Mang Ukok. Tidak hanya mengiringi lagu-lagu Sunda, tetapi juga lagu-lagu asing.
Di samping perangkat kecapi dan suling ada pula perangkat Kecapi Biola dan Kecapi Rebab yang membawakan lagu-lagu yang sama. Dalam penyajiannya, kecapi memainkan bagian kerangka iramanya sedangkan bagian lagunya dimainkan oleh Suling, Biola atau Rebab. Adapun tangga nada atau laras yang dalam Karawitan Sunda disebut dengan Surupan.
Dalam perkembangannya baik Kacapi Suling yang menggunakan Kacapi Parahu maupun Kacapi Sitter, sexing dipergunakan untuk mengiringi Narasi Sunda dalam acara Ngaras dan Siraman Panganten Sunda, Siraman Budak Sunatan, Siraman Tingkeban. Selain instrumentalia disajikan pula lagu-lagu yang rumpakanya disesuaikan dengan kebutuhan acara yang akan di laksanakan.
Seni pembuat patung sebenarnya sudah banyak di segala penjuru, namun apakah yang membedakan Ujang Dingdong dengan pembuat patung yang lain? Apa yang membuat Ujang Dingdong tertarik akan seni patung? Bagaimana ia dapat "mahir" membuat seni patung? Bagaimana menghadapi pesaing patung lainnya? Apa saja kendala dalam membuat patung?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mahasiswa Jurnalistik, Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran, Galih Setiono pada Kamis, 4 Juni 2009 di rumah kediaman Ujang Dingdong (daerah Cileunyi). Berikut cuplikan wawancaranya:
Bagaimana awalnya Anda menjadi pengusaha patung?
Dulu, saya sangat menyukai patung, segala macam patung saya sangat suka. Saya suka memerhatikan patung di manapun patung itu ada. Suatu saat saya tergugah hati untuk membuat patung ayah saya, ya walaupun kecil-kecilan kadang ada satu-dua orang yang memesan bentuk patung tertentu. Saya ikut ayah saya untuk membuat patung juga karena saat itu ayah saya kurang tenaga kerja jadi saya masuk ke dalamnya. Setelah saya mengerti bagaimana cara membuat patung dengan baik maka saya ingin membuka usaha sendiri. Mulai dari situlah saya menjadi pembuat patung. Tetapi setelah saya membuka usaha, ayah saya berhenti dan menutup usaha tersebut. Ya, karena usaha tersebut sampingan jadi tidak tentu pemasukan yang diterima.
Mengapa Anda memilih usaha seni patung untuk usaha Anda?
Saya sangat suka seni, kalau soal pelajaran saya sangat rendah. Sekolah Menengah Pertama (SMP) saja saya tidak lulus dan juga karena faktor biaya dari keluarga yang kurang mendukung.
Berarti Anda otodidak dalam membuat patung? Tidak belajar melalui les-les membuat patung?
Ya, saya belajar sendiri. Jangankan untuk les membuat patung, untuk belajar saja saya putus tengah jalan (tertawa).
Apa yang prinsip dasar Anda dalam berbisnis di dunia budaya?
Orang pintar itu belajar dari buku bukan belajar dari hati ke hati.
Sejak kapan usaha Anda dikenal oleh orang banyak?
Sejak tahun 2002. Itu juga ada pihak dorongan oleh teman saya untuk membuat sebuah PT. karena saat itu sudah mulai banyak pesanan datang, sampai "bule-bule" banyak yang memesan patung pada saya dan akhirnya diterima, dan jadi sekarang ini.
Dengar-dengar usaha Anda sampai ke Bali?
Karena otonomi. Awalnya saya di Bali, sebelum saya ke sini saya di Bali. Di Bali saya masih berstatus pengrajin, bukan pengusaha pengrajin. Sekarang saya alhamdulillah sudah menjadi pengusaha pengrajin. Tetapi yang di Bali masih di buka, saya punya anak buah di sana.
Pernah ada pesaing dalam menjadi pengusaha?
Setiap usaha apapun pasti ada pesaing, tinggal kita saja bagaimana menanggapinya. Kalau kita berusaha, ada niat dan meminta kepada Allah usaha apapun itu kita pasti ada jalannya tersendiri. Rejeki tiap orang mah sudah diatur.
Omet Anda perbulan?
Sekitar seratus juta. Lumayan cukup untuk membiayai keluarga dan keperluan sehari-hari. Itu belum termasuk di Bali, hanya yang di sini.
Hambatan apa saja yang Anda hadapi dalam menjadi pengusaha?
Hambatan ada, seperti telatnya kayu yang dipesan, padahal kayu dipesan sudah hampir batas waktu. Seperti itu hambatan yang ada, tetapi tidak ada masalah untungnya.
Wayang Golek Indonesia Asli
Wayang Golek, boneka terbuat dari kayu dan menyerupai sosok manusia. Seni yang terkenal di Jawa Barat ini memiliki kekhasan tersendiri. Ada empat figur dalam wayang golek, yaitu Rahwana, Arjuna, Garuda Mungkur, dan Bineka Sari.
Pertunjukan itu menampilkan 20 sampai 30 boneka wayang. Arjuna, pandawa lima (khususnya si Cepot), gatot kaca, bima, rahwana, tokoh yang paling sering muncul saat-saat pertunjukan. Si cepot berwajah merah dan dua buah gigi yang muncul ke luar menambah daya tarik bagi penontonnya.
Dilihat dari isu-isu yang beredar, banyak orang menganggap seni wayang berasal dari India. Padahal menurut R.Gunawan Djajakusumah dalam bukunya Pengenalan Wayang Golek Purwa di Jawa Barat, wayang adalah kebudayaan asli Indonesia. Wayang berasal dari pulau Jawa.
Perkataan wayang berasal dari Wad an Hyang, artinya “leluhur”, tetapi ada juga yang berpendapat wayang itu berasal dari kata bayangan.
Mengapa banyak orang menganggap wayang berasal dari India? Karena mereka melihat alur wayang ini mengangkat cerita Ramayana dan Mahabrata. Akan tetapi, cerita-cerita itu selanjutnya diubah dan direkayasa sesuai dengan kebudayaan di pulau Jawa.
Dahulu wayang golek itu muncul pada masa Kerajaan Padjadjaran. Seni rupa sandiwara boneka berkayu atau lebih lazim jenengan, tindak-tanduknya memang kelihatan seperti sedang ngagulitik atau menggolek.
Pada masa itu Sunan Giri, salah satu dari sembilan Wali Songo yang mendatangi pulau Jawa untuk penyebaran Islam. Wayang Golek dipakai sebagai penarik perhatian penduduk. Akhirnya, wayang golek menatu dengan adat Islam dan budaya setempat.
Wayang golek dipertontonkan pada upacara ritual (rawatan) dan hiburan. Untuk ruwatan wayang golek dipakai untul ruwatan rumah, anak, nanggung bugang, surambi, pandawa lima, pandawi, talaga tanggal kausak, dan lain-lain. Sampai sekarang kebiasaan ini masih dilakukan oleh masyarakt Jawa, khusunya Sunda.
Wayang golek untuk hiburan dilaksanakan dalam upacara dan perayaan khusus. Misalnya, perkawinan, khitanan, hari-hari besar. Wayang golek itu dinamakan wayang golek purwa. Ada dua macam wayang golek dalam masyarakat Sunda; wayang golek papak (cepak) dan wayang golek purwa.
Semuanya ini dikendalikan Dalang. Dalang, pemimpin pertunjukan, mengatur seluruh rangkaian kata-kata peran dari wayang golek. Mulai dari suara, gamelan sampai lagu yang mengiringinya. Ketertarikan penonton tentu bergantung pada peran Dalang.
Wayang golek purwa memakai bahasa Sunda , karawitan pengiringnya berlaras salendro yang terdiri dari waditra dua saron , satu peking, satu salentem, satu bonang, satu rincik, satu perangkat kenong, sepasang goong) dan seperangkat kendang ( satu indung 3 kulanter ) , gambang, rebab, wira suara ( juru alok ), sinden .
Kemunculan sinden yang terkenal dalam wayang golek sekitar tahun1920-1960 di antaranya Upit sarimanah dan Titom Patimah. Adapun dalang yang terkenal ialah R.U . Partasuanda, Abah sunarya, Entah Tiryana, Apek Tarkim, Asep Sunandar Sunarya, ade Kosasih, Dede Amung, dan Cecep Supriyadi. Pertunjukan Wayang golek biasanya di tempat terbuka dengan memakai panggung yang ditinggikan ( balandongan ) sehingga penonton dapat melihat satu arah dan berkonsentrasi pada pertunjukannya.
Tokoh dalam Mahabarata pun beraneka ragam. Ada Pandava seikhwan yang dikenal dengan Kekuatan bajik. Putra-putra Devi Kunti ini melambangkan kebangsawanan, kehalusan dan pengetahuan. Yudistira, putra sulung berperangai lemah gemulai yang mewakili keadilan dan kebiasaan introspektif (digambarkan dengan pengandaman rambut padat dan kompak). Ia berbudi luhur namun kebesaran hatinya kadangkala suka berlebih-lebihan.
Bima : Adalah benyamin kulasentana Pandava, bertubuh kekar dan berwatak culika - jahil, seorang ksatria tulen par exellence yang membuat lawan geletaran ketika mendengar suaranya. Putra bungsu ini menjelmakan nyali besar dan tahu bagaimana menghormati dan menjulang etika baik. Dirinya mengantapi dua pekarang sakti : ibu jari berangkap yang mirip cakar - Kuku Pancanaka dan palu besar - Gada Rujak Pala.
Arjuna : Rundayan (trah) dewa Indra, beradab dan halus, meskipun bersopan-santun, cacatnya adalah kebiasaan bernapsi-napsi ngarungrum - merayu perempuan .
Dikenal juga Para Kurava, kekuatan pasik ini juga merupakan perlambang pembinasaan dan terdiri dari 99 putra dan 1 putri. Duryudana: pemimpin nasab Kurava, korban diberinya nasihat oleh pamannya Sangkuni. Kama, kerabat Pandava dibesarkan para Kurava mencoba berkhitmat kepada kedua belah pihak dan Achirul Kalam.
Narasoma, salah satu pengagum resiwara Durna. Kecantikan geureuha menyebabkan Narasoma bermusuhan dengan Arjuna. Gatot Kaca, putra Bima berwatak gagah dan mampu menerbangi langit dan mendengar dari jarak jauh.
Bagaimana dengan tokoh Ramayana? Rama. Salah satu putra Ayodya yang mengayomi rakyat jelata dan ahli dalam panah kelodan. Wibisana, adik raja Ravana yang meruntak penculikan Sita dan memihak kepada Rama. Sita, istri Rama yang cantik jelita.
Aksi wayang Mahabarata dan Ramayana akan lebih serius dibandingkan aksi si cepot. Wayang Mahabarata dan Ramayana mengandung drama. Walaupun kita tidak semua mengerti bahasa Sunda, kita wajib mempertahankan wayang golek. Wayang golek asli Indonesia.
Dari pintu masuk terdapat tulisan besar yang terpampang di tengah-tengah tiang yang bertuliskan “Kampung Seni & Wisata Manglayang”. Tulisan tersebut berupa spanduk warna dasar merah dan berwarna kuning serta biru pada bagian tulisannya. Kampung Seni dan Wisata Manglayang ini terletak di daerah Bukit Manglayang yaitu di Kampung Ciborelang, Desa Cinunuk, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung. Berhubung berada di “kawasan” Sunda, tempat ini pada petunjuk, nama saung, menggunakan bahasa Sunda.
Mengapa dinamakan Manglayang?
Nama Manglayang merupakan nama masyarakat Manglayang yang tinggal di dekat daerah tersebut. Namun, Kawi, pendiri dari Kampung Seni dan Wisata Manglayang ini membuat sebuah tempat wisata untuk melestarikan kebudayaan dari msayarakat Manglayang. Selain itu, wisata ini ada agar masyarakat luas dapat merasakan indahnya pemandangan, wisata, serta kebudayaan-kebudayaan yang ada.
Kistimewaan masyarakat Manglayang yang diungkapkan oleh Kawi (50), pendiri Kampung Seni dan Wisata Manglayang yaitu masyarakat Manglayang memiliki budaya yang potensial. Akar-akar tradisi budaya yang dimiliki masih dipelihara. "Budayanya sangat sehari-hari," ujar Kawi. Keberadaan masyarakatnya masih steril dari pengaruh-pengaruh modernisasi meski di satu sisi mereka tak menapikan teknologi. Tapi masyarakatnya mampu membuat teknologi dan akar tradisi berjalan beriringan.
Apa saja yang terdapat di Kampung Wisata dan Seni Manglayang?
Pemandangan yang sangat bagus (tentunya) karena wisata ini bersebelahan dengan perbukitan sawah yang hijau tertepa matahari di siang hari. Ini sangat pas oleh orang yang “bosan” dengan dunia perkotaan dan mendambakan suasana perdesaan, tidak dengan gedung-gedung tinggi yang menjulang ke atas.
Budaya. Kebudayaan ini berisi seperti gamelan, berbagai mainan enggrang, gasing kayu, karet gelang, dan lain sebagainya. Apabila bosan dengan permainan elektronik seperti nitendo, Play Stations (PS), dll. tempat ini bisa menghilangkan kebosanan. “Ade saya suka banget da permainan di Manglayang, waktu itu ke Manglayang sekeluarga. Tempat itu alami kalau bosan ke mall, Manglayang menarik buat dikunjungi”, ujar Mieke Mardani (18) perempuan yang pernah ke Kampung Seni dan Wisata Manglayang bersama keluarga beberapa waktu silam.
Tertarik untuk menikmatinya? Silahkan datang ke Kampung Seni dan Wisata Manglayang.
Referensi:
http://bandung.detik.com/read/2009/03/19/100652/1101744/668/mengenal-lebih-dekat-masyarakat-manglayang-di-kampung-seni
Teriknya matarahari siang bolong di daerah Jatinangor, Kabupaten Sumedang tidak mematahkan semangat dari lelaki paruh baya yang asyik bergoyang dengan alunan musik gamelannya. Sudiarjo namanya, lelaki yang selalu memakai pakaian tradisional Kuda Lumping ini tetap terlihat gagah meskipun sengatan matahari menerpa kulitnya.
“Saya melakukan pekerjaan ini sudah 26 tahun, sekitar awal 1983”, ujar lelaki berumur 67 tahun ini. Sudiarjo memiliki lima orang anak dan sudah berkeluarga, tetapi anaknya tidak penuh menanggung biaya hidupnya karena memiliki kebutuhan keluarganya masing-masing. Ia mengaku tidak punya modal untuk membuka usaha sendiri. “Sawah saja ndak punya. Ya pekerjaan seperti ini yang cocok dengan saya”, ujarnya.
Sudiarjo lahir di Cilacap, ia mengadu nasib bersama istrinya di Jatinangor. Lelaki berkulit hitam ini sangat menyukai kesenian Kuda Lumping, oleh karena itu, ia berpakaian layaknya pemain Kuda Lumping untuk menarik perhatian dan rasa iba pada orang yang berlalu-lalang di depannya. “Saya sangat suka dengan Kuda Lumping, makanya saya berpakaian seperti ini dalam mencari uang”, sahutnya.
Pakaian yang dipakai oleh Sudiarjo dibuat oleh istrinya. Kain-kain bekas ia peroleh dari barang yang tidak dipakai untuk dijadikan baju. Penghasilan Sudiarjo sekitar Rp 20ribu sampai Rp 40ribu perhari. Ia mengaku, uang dari hasil pekerjaannya cukup untuk kehidupan sehari-hari beserta istrinya.
Apa Itu Kuda Lumping?
Kuda Lumping adalah seni yang menggunakan kuda-kudaan. Dulu, kuda-kudaan tersebut dibuat dari bilik (anyaman bambu). Menggunakan bahan bilik karena bahan tersebut mudah dikibas-kibaskan untuk memunculkan gerakan meliuk-liuk seperti halnya seekor kuda yang tengah menari.
Seni diiringi oleh musik gamelan dan terkadang oleh musik kendang pencak. Kuda-kudaan tersebut dikenakan oleh seorang pemain di mana prakteknya tak ubahnya dengan seseorang tengah menunggangi seekor kuda, Pemain tersebut menari dengan mngibas-ngibaskan kuda-kudaan dalam iringan musik.
Dipergelarkan di sebuah lapangan. Dalam pergelarannya, seni kuda lumping biasanya terdiri atas lebih dari dua orang pemain. Hal ini diupayakan agar tontonan bisa menarik perhatian, karena dengan diikuti lebih dari dua orang, keseragaman tarian terkadang menjadi salah satu daya tarik tampilan.
Dalam akhir pertunjukan, atau setelah para pemain merasa cukup menarikan kuda-kudaan tersebut, kerap diakhiri dengan pertunjukan atraktif yang mempertontonkan kekuatan. Terkadang, pertunjukan ini banyak menampilkan hal-hal magis, seperti pertunjukan mengunyah kaca, menyayat lengan dengan golok, membakar diri, berjalan di atas pecahan kaca, dan lain-lain. Seni ini dipentaskan dalam perayaan khitanan.
Referensi: www.bandungtourism.com
Teknologi Komunikasi Terbaru
Deskripsi
National Science Foundation mensponsori sebuah perguruan tinggi di Boston untuk mengembangkan teknologi komunikasi nirkabel yang berbasiskan cahaya, bukan gelombang radio (RF) yang biasa digunakan oleh sinyal Wi-Fi. Koneksi nirkabel jenis WiFi sudah menjadi alternatif paling dicari untuk menyambungkan semua peralatan elektronik atau gadget. Ilmuwan berharap teknologi ini kelak dapat digunakan untuk menumpangkan komunikasi data pada Light Emitting Diodes (LED) hemat daya untuk menciptakan “Smart Lighting” yang lebih cepat dan aman daripada teknologi jaringan yang ada saat ini.
Kelebihan
Teknologi ini kelak dapat digunakan untuk menumpangkan komunikasi data pada Light Emitting Diodes (LED) hemat daya untuk menciptakan “Smart Lighting” yang lebih cepat dan aman daripada teknologi jaringan yang ada saat ini. Semua ini dengan penggunaan daya yang rendah, dapat diandalkan, dan bebas gangguan gelombang elektromagnetik.
Hal ini kesempatan unik untuk menciptakan teknologi penting yang tidak hanya memungkinkan efisiensi daya dalam pencahayaan namun juga menciptakan teknologi nirkabel yang aman. Selain mengalihkan sistem pencahayaan tradisional menjadi LED dalam beberapa tahun mendatang, kita juga dapat secara simultan membangun infrastruktur komunikasi yang lebih cepat dan aman dengan biaya terjangkau bersamaan dengan aplikasi yang baru.
Teknologi ini juga memberikan tingkat keamanan yang lebih tinggi karena komunikasi data tidak dapat disadap dari luar. Hal ini dikarenakan cahaya tidak menembus bidang, seperti dinding.
Kekurangan
Sayangnya untuk masalah kecepatan, “lampu jaringan” ini hanya bisa mentransfer data antara 1 - 10 Mbps. Teknologi ini memang memberikan tingkat keamanan yang tinggi, tetapi sifat cahaya ini akan menyulitkan akses jaringan dari ruangan yang berbeda, hal ini berarti juga koneksi jaringan hanya didapatkan saat lampu dinyalakan.
Cara Kerja
Teknologi yang disebut Data Transmitting LED bekerja seperti layaknya sebuah lampu dimana jika anda membutuhkan koneksi jaringan, tinggal nyalakan lampu tersebut. Layaknya sebuah penguat sinyal, masing-masing lampu ini bisa menjadi perantara satu dengan yang lainnya sehingga selama ada lampu-lampu tersebut maka jangkauan sinyal akan terus didapat.
Jadi, komputer, iPhone, TV, radio dan thermostat dapat berkomunikasi dengan Anda saat memasuki ruangan hanya dengan menekan tombol lampu pada dinding tanpa menggunakan seperangkat kabel. Ini dapat dilakukan dengan jaringan komunikasi berbasis LED yang juga sekaligus menyediakan cahaya.
Pada akhirnya, sistem ini diharapkan dapat menggantikan sistem pencahayaan yang ada saat ini, seperti mengganti bohlam lampu dengan LED.
Dengan semakin populernya sistem pencahayaan dengan LED, jaringan komunikasi berbasis cahaya besar yang luar biasa besar akan dapat diciptakan. Sebuah alat nirkabel yang berada dalam jangkauan LED dapat mengirimkan dan menerima data melalui cahaya, pada awalnya dengan kecepatan 1 hingga 10 megabit per detik — didukung oleh setiap LED yang berfungsi sebagai akses poin jaringan. Jaringan seperti itu akan menawarkan potensi penggunaan badwith yang jauh lebih besar dari teknologi RF yang ada saat ini.
Dampak
Dengan adanya “lampu jaringan” ini, pengguna dapat lebih efisien dalam pengambilan jaringan internet (Wi-Fi) karena ia memiliki multi fungsi, yaitu sebagai pemancar jaringan, ia juga berfungsi menerangi ruangan. Akan tetapi, pengguna akan kesulitan dalam efektivitas waktu karena “lampu jaringan” ini hanya bisa mentransfer data antara 1 - 10 Mbps.
Referensi:
http://www.cellular-news.com/story/33993.php
http://masabang.blogspot.com/2008/10/canggih-mengubah-lampu-menjadi-jaringan.html
Apakah Internet Itu Media Massa ??
Internet adalah sebuah jaringan komputer yang menghubungkan komputer-komputer di seluruh dunia, sehingga terbentuk ruang maya jaringan komputer atau yang disebut cyberspace (worldpress.com). Laquey juga menyatakan asal mula internet adalah tercipta oleh suatu ledakan tak terduga di tahun 1969, yaitu dengan lahirnya Arpanet, suatu proyek Kementerian Pertahanan Amerika Serikat bernama DARPA (Department of Defense Advanced Research Projects Agency). Jaringan komputer sendiri secara sederhana dapat di artikan sebagai hubungan fisik komputer dengan komputer yang lain melalui sebuah media. Fungsi dasar sebuah jaringan adalah agar dapat bertukar sumber daya atau piranti seperti file, printer, modem, fax, dll.
Dari pengertian tersebut terlihat bahwa internet hanya suatu jaringan yang menghubungkan seseorang dari daerah satu ke daerah lainnya berupa ruang maya. Dengan adanya internet manusia yang berjauhan dapat berkomunikasi, namun hal tersebut tidaklah suatu media massa karena fungsi media massa itu sendiri yaitu penyalur informasi, mendidik, menghibur, dan memperngaruhi (Media Massa: Antara Realitas dan Mimpi karangan Sam Abede Pareno).
Pembuat media massa bukanlah internet, melainkan isi dari internet itu sendiri seperti blog, situs, dan lain sebagainya. Perlu diingat internet hanya sebuah jaringan penghubung, jika situs, blog, dan lain sebagainya tidak ada apa yang akan disampaikan kepada masyarakat yang membaca? Satu kalimat yang membuka wawasan akan media massa yaitu peranan media massa ialah pelaksanaan media massa (Sam Abede Pareno). Peranan media massa memang merupakan pelaksanaan media massa. Seperti yang tertera di atas bahwa media massa memiliki fungsi, pelaksaan fungsi tersebutlah yang menjadi peranan akan sebuah media massa. Jika tidak berjalan dengan baik, maka itu bukan merupakan media massa yang baik.
Dewasa ini, internet telah tumbuh menjadi sedemikian besar dan berdaya sebagai alat informasi dan komunikasi yang tak dapat diabaikan. Nilai yang ditawarkan internet dapatlah dikiaskan sebagai sistem jalan raya dengan transportasi berkecepatan tinggi yang memperpendek perjalanan. Internet juga dapat diibaratkan sebuah perpustakaan yang dapat dikunjungi setiap saat, dengan kelengkapan buku, sumber informasi, dan kemungkinan penelusuran informasi yang tak terbatas.
Situs-situs di internet juga sudah menjadi lahan untuk media massa. Berhubung masyarakat sudah sering menggunakan dan memakai internet sebagai “dunia kedua” mereka. Maksud dari dunia kedua adalah dunia di mana seseorang merasa kejenuhan akan dunia nyata yang dijalaninya. Selain itu, dunia maya menjadi ajang mencari pengetahuan berupa pengertian, sejarah, dan lainnya di wikipedia.com, google.com, dll. Situs-situs layaknya suratkabar juga tidak kalah “gencar” membuka lahan baru yang dulu hanya memiliki lahan media cetak (koran, tabloid, dll), media elektronik (televisi, radio). Contoh, berita yang dimasukkan oleh perusahaan media masa seperti kompas.com, detik.com, dan sebagainya. Semua yang membedakan internet (dan jaringan global lainnya) dari teknologi komunikasi tradisional adalah tingkat interaksi dan kecepatan yang dapat dinikmati pengguna untuk menyiarkan pesannya. Tak ada media yang memberi setiap penggunanya kemampuan untuk berkomunikasi secara seketika dengan ribuan orang.
Internet adalah perkakas sempurna untuk menyiagakan dan mengumpulkan sejumlah besar orang secara elektronis. Informasi mengenai suatu peristiwa tertentu dapat ditransmisikan secara langsung, sehingga membuatnya menjadi suatu piranti meriah yang sangat efektif.
Semua piranti digital memberi kita kemampuan untuk menerabas orang yang menghalangi jalan kita menuju sumber. Anda tak perlu lagi mendengar siaran berita 24 jam melalui radio siaran atau TV dan menunggu berita prakiraan cuaca setempat. Pada internet, kita dapat memeriksa berita cuaca terakhir dan memesan berbagai barang dan layanan online kapan saja.
Internet unggul dalam menghimpun berbagai orang karena geografis tidak lagi menjadi pembatas. Berbagai orang dari negara dan latar belakang yang berbeda dapat saling bergabung berdasarkan kesamaan minat dan proyeknya.
Informasi yang menarik, tepat waktu dan cermat sangat penting untuk jurnalisme yang baik. Hal ini dinyatakan oleh Reddick dan King (1996). Dalam seabad terakhir ini, pekerjaan seorang wartawan ditentukan oleh peluangnya mendapat informasi.
Sama halnya dengan telepon, yang memungkinkan wartawan mewawancarai orang dimana pun orang itu berada, jaringan komunikasi elektronik juga memungkinkan wartawan mencari dimana seseorang berada dan mendapatkan informasi dari berbagai tempat di seluruh dunia. Pendeknya informasi melalui jaringan computer (internet) sangat memudahkan wartawan menjalankan tugasnya di mana pun dia berada.
Dari uraian di atas, dapat kita simpulkan internet bukan merupakan media massa baru. Ia menggabungkan media-media yang telah ada. Internet dapat menyajikan informasi berupa tulisan (surat kabar & majalah), audio (radio), maupun audio visual (televisi). Walaupun pada kenyataannya belum semua masyarakat mahir dalam penggunaan internet, media ini akan terus berkembang dengan terobosan-terobosan baru di dalamnya.
(Sumber:
Komunikasi Massa Suatu Pengantar oleh Drs. Elvinaro Ardianto, dkk. Penerbit Simbiosa Rekatama Media
Media Massa: Antara Realitas dan Mimpi oleh Sam Abede Pareno
wolrdpress.com)